KONSEP PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR E-GOVERMENT (BAGIAN KESATU))
KONSEP PENGEMBANGAN INFRATRUKTUR E-GOVERNMENT
A. LATAR BELAKANG
E-government memiliki konsep yang lebih luas dari sekedar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) saja. E-Governmnent merupakan sebuah konsep kota yang memanfaatkan teknologi informasi untuk mengintegrasikan seluruh infrastruktur dan pelayanan dari pemerintah kepada warga masyarakat. Penerapan konsep E-Governmnent dalam sebuah perencanaan kota ialah untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan meningkatkan layanan masyarakat dengan mengintegrasikan beberapa elemen yang ada di perkotaan seperti pemerintahan, ekonomi, kualitas hidup, lingkungan, sumber daya manusia, dan transportasi. Sejak kehadirannya di akhir tahun 90-an, fenomena Electronic Government (e-Government) terus-menerus menuntut instansi pemerintahan untuk memastikan bahwa harus ada transformasi operasional di bidang pelayanan publik.
Secara konseptual, pengertian e-government yang di rumuskan oleh Bank Dunia sebagai pemrakarsa digunakannya TIK oleh pemerintah dalam menjalankan birokrasi pemerintah adalah pemanfaatan Teknologi informasi oleh pemerintah untuk merubah pola hubungan antara pemerintah dengan masyarakat, sektor swasta atau lembaga pemerintah lainnya untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat, pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintah. Dari pengertian di atas tergambar bahwa e-government bukan hanya sekedar pemanfaatan TIK semata, akan tetapi ada nilai-nilai yang diharapkan muncul dari pemanfaatan TIK tersebut yaitu meningkatnya pemberdayaan masyarakat, meningkatnya pelayanan publik dan meningkatnya transparansi dan akuntabilitas serta meningkatnya efisiensi penyelenggaraan pemerintah.
E-Governmnent memberikan jaminan untuk membuat semakin banyak kota di seluruh dunia memiliki pengelolaan yang cerdas dengan mengimplementasikan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembangunan dan pengelolaan kota. Hal ini mendorong peran aktif dan partisipasi masyarakat dalam mengelola kota sehingga terjadi interaksi yang lebih dinamis dan erat antara warga masyarakat dengan penyedia layanan, dalam hal ini adalah pemerintah di setiap negara. Implementasi E-Governmnent di Indonesia sendiri mengalami berbagai kendala, mulai dari infrastruktur penunjang yang belum memadai, kesiapan pemerintah setempat, hingga masyarakat sendiri yang belum mampu memanfaatkan teknologi digital secara maksimal.
Inti utama dari e-government adalah Transformasi Relasi yaitu perubahan cara berhubungan antara pemerintah dengan stakeholdernya. Realitanya, selama ini kita lebih berfokus pada teknologinya saja tanpa memperhatikan transformasi relasi yang dihasilkan, akibatnya banyak kita temui instansi pemerintah yang merasa telah melaksanakan e-government melalui pengadaan aplikasi pelayanan dan jaringan internet akan tetapi pelayanan publiknya masih tetap lambat dan masyarakat tetap juga datang ke kantor pemerintah untuk mendapatkan layanan. Seharusnya Pemerintah dapat melakukan perubahan pola pelayanan publik dengan memanfaatkan karakteristik TIK yang berkembang saat ini, sehingga masyarakat dapat memperoleh pelayanan kapanpun dan dimanapun.
Sebagian besar kota-kota terkemuka di dunia yang menerapkan konsep e-government . Pada dasarnya e-Government mencakup e-Budgeting, e-Procurement, e-Audit, e-Catalog, e-Payment, e-Controlling, bahkan e-Health. Intinya, ini adalah konsep di mana segala urusan birokratis bisa berjalan secara efektif, efisien, dan transparan. Dengan kompleksnya proses tersebut, nyatanya sampai hari ini masih ada saja urusan birokrasi yang berbelit-belit. Namun, kita juga tidak bisa menafikkan fakta bahwa sudah ada banyak instansi pemerintahan yang melakukan reformasi birokrasi berkat implementasi e-Government. Tujuannya tentu saja untuk meningkatkan level kepuasan masyarakat dan memperbaiki kinerja pemerintah misalnya Barcelona, telah memiliki lebih dari 20 wilayah dengan program smart city, ratusan ruang publik telah tersambung dengan jaringan wi-fi, angkutan umum dengan smart lighting (automatic on-off, energy usage detection, CCTV monitor), serta promosi infrastruktur pengisian kendaraan listrik.
Penerapan e-government menghendaki perubahan pola relasi antara pemerintah dengan stakeholder sehingga sehingga sangat membutuhkan peran top level manajemen dalam pengambilan kebijakan terhadap transformasi relasi tersebut. transformasi relasi akan membutuhkan perubahan kebijakan, perubahan SOP dan perubahan budaya kerja. Perubahan –perubahan tersebut memerlukan power yang dimiliki oleh top level manajemen. Salah satu peran TIK adalah sebagai enabler yang berarti dengan TIK memungkin terjadi hal-hal yang sebelumnya tidak mungkin terjadi. Untuk memungkinkannya sesuatu yang tak mungkin terjadi menjadi mungkin terjadi, memerlukan kebijakan, memerlukan payung hukum supaya hal yang memungkinkan terjadi tersebut dapat direalisasikan dengan aman. Oleh sebab itu implementasi E-government memerlukan figur pemimpin yang mampu dan punya kemauan untuk mengadopsi TIK dalam menjalankan organisasinya atau yang lebih dikenal sebagai E-leadership. Dengan adanya peran strategis top level manajemen maka manfaat yang diharapkan dapat terealisasi dengan baik.
B. Definisi
- Pengertian Infrastruktur Menurut Laeli Aizah (2020), Infrastruktur adalah adalah seluruh struktur dan juga fasilitas dasar, baik itu fisik maupun sosial, misalnya saja bangunan, pasokan listrik, jalan, dan lainnya yang dibutuhkan untuk operasional aktivitas masyarakat maupun perusahaan. Adapun pendapat lain yang mengungkapkan bahwa infrastruktur merupakan segala jenis fasilitas yang diperlukan oleh masyarakat umum guna mendukung berbagai aktivitas masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan arti lain, infrastruktur merupakan semua fasilitas, entah itu fisik ataupun non fisik yang dibangun oleh pihak pemerintah atau perorangan guna memenuhi keperluan dasar masyarakat dalam lingkup ekonomi dan sosial.
Adapun pengertian infrastruktur teknologi informasi menurut tenaga ahli, antara lain:
a. Di dalam bukunya Introduction to Information Technology, Turban, Rainer, & Potter, menyatakan bahwa teknologi informasi adalah kumpulan sumber daya informasi perusahaan, para penggunanya, serta manajemen yang menjalankannya. Teknologi informasi meliputi infrastruktur TI dan semua sistem informasi lainnya dalam perusahaan
b. Teknologi informasi menurut Williams & Sawyer adalah istilah umum yang menjelaskan teknologi apa pun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan, dan/atau menyebarkan informasi.
c. Information Technology Association of America (ITAA), mendefinisikan teknologi informasi adalah proses pengolahan, penyimpanan dan penyebaran informasi bergambar, vokal, teks, dan numerik melalui mikro elektronika berbasis kombinasi telekomunikasi dan komputasi.
d. Menurut Robertson dan Sribar, secara umum infrastruktur merupakan suatu istilah yang berkaitan dengan makna “suatu struktur yang ada di bawah struktur”, maksudnya adalah adanya lapisan-lapisan yang saling mendukung dan melayani. - Pengertian Infrastruktur teknologi informasi
a. Perangkat keras merupakan peralatan fisik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan, memasukkan, memproses, menyimpan, dan mengeluarkan data dalam bentuk informasi. Contoh infrastruktur teknologi informasi perangkat keras berupa Server, Client, Jaringan, Storage.
b. Perangkat lunak, kumpulan dari program-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu pada komputer. Contoh infrastruktur teknologi informasi perangkat lunak antara lain berupa: system operasi, middleware perangkat lunak komputer yang menyediakan layanan untuk aplikasi perangkat lunak di luar yang tersedia dari sistem operasi, dan basis data.
c. Layanan, layanan di dalam organisasi yang terdiri dari kemampuan manusia dan teknis - Layanan-layanan Infrastruktur teknologi informasi
Menurut Arifin, Zainal (2004) layanan-layanan infrastruktur teknologi informasi meliputi sebagi berikut:
a. Layanan platform komputasi, platform komputasi yang digunakan untuk menyediakan layanan komputasi yang menghubungkan dengan karyawan, pelanggan dan pemasok dalam lingkungan digital yang konsisten, meliputi server, komputer, laptop, dan smartphone serta internet.
b. Layanan telekomunikasi yang menyediakan data, suara, dan konektivitas video kepada karyawan, pelanggan, dan pemasok.
c. Layanan pengelolaan data yang menyimpan dan mengelola data organisasi serta menyediakan kemampuan untuk menganalisis data
d. Layanan perangkat lunak aplikasi, menyediakan kemampuan di seluruh kegiatan bisnis organisasi seperti sistem perencanaan sumber daya perusahaan, manajemen hubungan pelanggan, rantai pasokan, dan manajemen pengetahuan yang digunakan bersama-sama oleh seluruh unit bisnis
e. Layanan manajemen fasilitas fisik, mengembangkan dan mengelola instalasi fisik yang dibutuhkan untuk layanan komputasi, telekomunikasi, dan manajemen data.
f. Layanan manajemen teknologi informasi, merencanakan, dan mengembangkan infrastruktur, mengkoordinasi layanan dengan unit bisnis, mengelola akuntansi untuk pengeluaran teknologi informasi dan menyediakan layanan manajemen proyek.
g. Layanan standar teknologi informasi, memberikan kebijakan yang menentukan teknologi informasi mana yang akan digunakan, kapan dan bagaimana menggunakannya, kepada perusahaan dan unit-unit bisnisnya
h. Layanan pendidikan teknologi informasi, menyediakan sistem pelatihan bagi karyawan dan menawarkan pelatihan bagi manajer dalam merencanakan serta mengelola investasi teknologi informasi.
i. Layanan penelitian dan pengembangan teknologi informasi, menyediakan penelitian mengenai proyek-proyek dan investasi teknologi informasi yang berpotensi dapat membantu perusahaan mendiferensiasi diri di pasar. - Komponen Infrastruktur Teknologi Informasi
Komponen -komponen infrastruktur TI terdiri dari tujuh komponen utama menurut Arifin, Zainal (2004), antara lain:
a. Platform peranti keras computer. Meliputi PC desktop, notebook, komputer server, smartphone.
b. Platform system informasi. System informasi merupakan perangkat lunak sistem yang mengatur sumber daya dari perangkat keras dan perangkat lunak, serta sebagai daemon (suatu proses dalam sistem operasi yang berjalan di-background proses) untuk program komputer. Tanpa sistem operasi, pengguna tidak dapat menjalankan program aplikasi. Produsen sistem operasi antara lain Linux Redhat, Centos, Microsoft Windows, Unix IBM, Unix HP, Unix Sun, Android untuk smartphone, IoS iPhone.
c. Platform peranti lunak. Melalui perangkat lunak data dikumpulkan, diolah, dan disajikan untuk mendukung aktivitas bisnis organisasi. Perusahaan yang menerapkan perangkat lunak ini harus terlebih dahulu memilih fungsi sistem yang ingin mereka gunakan dan kemudian memetakan proses bisnis mereka ke proses bisnis yang telah ditetapkan dalam perangkat lunak. Beberapa penyedia perangkat lunak untuk aplikasi enterprise antara lain SAP, Oracle, Microsoft, dan lain-laind.
d. Manajemen dan penyimpanan data. Bertanggung jawab dalam mengelola dan mengatur data organisasi sehingga data tersebut dapat digunakan dan diakses dengan mudah. Beberapa penyedia perangkat lunak basis data antara lain DB2 IBM, Oracle, Microsoft SQL Server, PostgreSQL, MySql, MariaDB, MongoDB, dan sebagainya.
e. Platform jaringan/ telokomunikasi. Platform jaringan komunikasi data dan telekomunikasi biasanya disediakan oleh perusahaan jasa komunikasi data dan telekomunikasi yang menawarkan konektivitas suara dan data, jaringan area luas, layanan nirkabel, dan akses Internet. Vendor layanan telekomunikasi dan komunikasi data antara lain AT & T, Cisco, Alcatel-Lucent, Nortel, Juniper.
f. Platform Internet. Platform internet harus berhubungan dengan infrastruktur jaringan perusahaan secara menyeluruh dan juga perangkat keras serta perangkat lunak. Tersedia perangkat keras, perangkat lunak dan layanan untuk mendukung website milik perusahaan termasuk web hosting, routers, kabel atau peralatan wireless.
g. Layanan dan konsultasi integrase system. Saat ini, banyak perusahaan yang tidak memiliki staf, kemampuan, atau pengalaman yang diperlukan untuk menerapkan dan memelihara keseluruhan infrastruktur teknologi informasinya. Perusahaan konsultan dapat menyediakan layanan keahlian untuk mengelola infrastruktur teknologi informasi perusahaan tersebut sehingga perusahaan dapat lebih fokus terhadap bisnis utamanya. Integrasi perangkat lunak memastikan infrastruktur baru dapat bekerja dengan sistem lama. Mengganti sistem ini umumnya tidak diperlukan karena sistem yang lebih tua dapat diintegrasikan ke dalam infrastruktur baru. - Infrastruktur Teknologi yang cepat berdaptasi
Secara lengkap infrastruktur teknologi informasi adaptif merupakan sesuatu yang disusun menggunakan pola tertentu untuk mendukung penerapan informasi dan bersifat mudah menyesuaikan diri dengan keadaan. Teknologi informasi suatu organisasi harus dapat dibuat secara fleksibel untuk dapat mengakomodasi perubahan secara cepat dan efisien. Hal ini menjadi fokus dari pengembangan infrastruktur teknologi informasi yang membutuhkan suatu infrastruktur yang adaptif terhadap perubahan zaman.
Infrastruktur teknologi informasi yang adaptif melibatkan keseimbangan pada tiga area berikut.
1. Sumber daya manusia meliputi peranan, keterampilan, dan struktur organisasi yang melibatkan proses daur hidup infrastruktur. Pemanfaatan teknologi informasi menuntut perubahan di profil kompetensi dari sumber daya manusia yang dimiliki organisasi, kompetensi terhadap penggunaan maupun beradaptasi dengan perubahan-perubahan proses yang terjadi akibat penggunaan teknologi tersebut. Penerapan teknologi diharapkan dapat memberikan peningkatan terhadap kualitas individu dan kualitas lingkungan kerja bagi sumber daya manusia berupa kemudahan kerja dan peningkatan produktivitas kerja.
2. Teknologi, terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak dan layanan yang merupakan bagian dari infrastruktur. Teknologi yang digunakan sebaiknya memenuhi standar yang ditetapkan, andal, aman, memiliki fleksibilitas untuk dikembangkan, serta cost-effective.
3. Proses, terdiri dari standar dan informasi yang mendefinisikan daur hidup dari infrastruktur. Pemanfaatan teknologi informasi akan membuat berbagai paradigma, asumsi dan batasan dari suatu proses mengalami perubahan sehingga bisnis harus meninjau ulang proses dan mengubahnya bila diperlukan. Penerapan teknologi diharapkan dapat memberikan manfaat berupa optimasi dan efektivitas proses bisnis dan mendukung proses pengambilan keputusan di level strategis dan operasional.
Sumber:
https://infoanggaran.com/detail/membangun-pakai-data-statistik-bps-beri-penghargaan-kepada-10-desa-cantik-
https://www.diskominfo.solokkab.go.id/konsep-pengembangan-infrastruktur-egovernment#
https://www.bappenas.go.id/id/berita/kepala-perwakilan-kantor-jica-indonesia-puji-semangat-besar-indonesia-jalankan-sdgs
https://blog.gamatechno.com/5-kota-di-indonesia-yang-telah-menerapkan-e-government/
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-infrastruktur/
https://pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/MSIM4304-M1.pdf